Jumat, 12 Juli 2013

My Wedding Ceremony

                           


 Ga terasa sudah satu tahun berlalu ku memulai biduk rumah tangga . alhamdulillah banyak hal yg sudah ku lalui suka duka berumahtangga , indahnya kebersa'an , nyamanya ada seseorang di samping kita yang selalu menjaga harkat marbatabatku ,nikmatnya rasa cemburu ,galau di kala terserang malarindu . indahnya Y ROBB ...sungguh keluarga kecilku yg tercinta , walau ku belum d karuniai anugerahmu yg paling indah , walau keluarga kecilku di satu tahun ini belum sempurna .Namun tetap ku sayang Misuaku , ku cinta keluargaku .

 Love U More cos ALLAH SWT 

InsyALLAH 4ever .Aamiin Y Robbalallamin 

Makna Mu

a
Astagfirulloh....  Ya ALLAH ampuni hambamu yg lalai ini , masih saja mengagungkan nafsu syaithon. lapangkan dada hamba Y ROBB , agar dapat lebih banyak belajar Sabar , Ikhlas , & Tawakkal dalam mencari Ridho-MU

Alhamdulillah ucap syukurku PadaMu Y ROBB , Tlah Memperkenankanku berpedamping hidup yg selalu mengingatkanku d kala aku lemah .Terima Kasih sayank walau engkau tak sempurna , namun engkau selalu berusaha memperbaiki akhlak ku , membimbingku pada jalan yg benar .

Ma'afkanku sayank masih blum bisa menjadi yg engkau mau , menjadi istri yg solehah , yg dapt menjaga martabat suami , yg menjaga harkat kesucian diri , yang menjadi penyejuk hatimu .Aku hanya wanita biasa yg terkadang haus akan kasih , sayang , dan perhatianmu , tanpa mau tau situasimu.

Ma'af sayank ku mohon terima aku apa adanya diriku , saat lalu, saat ini , dan di saat mendatang .

Rabu, 26 Juni 2013

sebuah tanya Nicholas Saputra-cahaya bulan OST-GIE

 puisi sebuah tanya – Nicholas Saputra :
akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yg biasa
pada suatu ketika yg telah lama kita ketahui
apakah kau masih selembut dahulu memintaku minum susu dan tidur yang lelap
sambil membenarkan letak leher kemejaku
kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
lembah mandalawangi
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan” yg menjadi suram
meresapi belaian angin yg menjadi dingin
apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudekap kau, dekaplah lebih mesra
lebih dekat
apakau kau masih akan berkata
kudengar derap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yang takkan pernah ku tahu dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan ku dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati
nicholas saputra dalam GIE
nicholas saputra dalam GIE

cahaya bulan OST-GIE

perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
cahaya kota kelam mesra menyambut sang petang
di sini ku berdiskusi dengan alam yg lirih
kenapa matahari terbit menghangatkan bumi
aku orang malam yg membicarakan terang
aku orang tenang yg menentang kemenangan oleh pedang
perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
cahaya nyali besar mencuat runtuhkan bahaya
di sini ku berdiskusi dengan alam yg lirih
kenapa indah pelangi tak berujung sampai di bumi
aku orang malam yg membicarakan terang
aku orang tenang yg menentang kemenangan oleh pedang
reff: cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yg takkan pernah aku tau dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati
terangi dengan cinta di gelapku
ketakutan melumpukanku
terangi dengan cinta di sesatku
dimana jawaban itu
repeat reff

 
 
Puisi Soe Hoek Gie tentang Mandalawangi

Sendja ini, ketika matahari turun
ke dalam djurang - djurangmu
aku datang kembali
ke dalam ribaanmu, dalam sepimu
dan dalam dinginmu

walaupun setiap orang berbitjara
tentang manfaat dan guna
aku bitjara padamu tentang tjinta dan keindahan
seperti kau terima daku

aku tjinta padamu, Pangrango jang dingin dan sepi
sungaimu adalah njanjian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
tjintamu dan tjintaku adalah kebisuan semesta

malam itu ketika dingin dan kebisuan
menjelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali
dan bitjara padaku tentang kehampaan semua

"hidup adalah soal keberanian,
menghadapi jang tanda tanja
tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar
terimalah dan hadapilah"

dan antara ransel - ransel kosong
dan api unggun jang membara
aku terima itu semua
melampaui batas2 hutanmu,
melampaui batas2 djurangmu
aku tjinta padamu Pangrango
karena aku tjinta pada keberanian hidup
 
 
thank's to all